Produksi Minyak-Lemak Nabati
Minyak-lemak nabati adalah minyak-lemak yang diperoleh dari pemerahan atau pengempaan biji sumber minyak (oilseed) tanpa mengalami pengolahan lanjut apapun kecuali penyaringan dan pengeringan untuk menurunkan kadar air. Minyak-lemak mentah selalu mengandung sejumlah kecil fosfor, terutama dalam bentuk senyawa-senyawa yang biasa disebut minyak-lemak disebut fosfolipid.
Beberapa minyak mentah bisa mengandung fosfor sampai ratusan ppm. Minyak-lemak mentah selalu mengandung asam-asam lemak bebas. Penyimpanan dan penanganan biji sumber minyak kurang cermat terhadap dari sejak dipanen sampai siap diperah bisa mengakibatkan minyak-lemak hasil pemerahan berkadar asam lemak bebas tinggi (angka asam > 2 mg-KOH per gram minyak). Asam lemak bebas bersifat korosif.
Ada dua metode dasar untuk memperoleh minyak-lemak nabati , yaitu :
1. Pemerahan atau pengempaan (expression/expelling)
Proses pemerahan atau pengempaan meninggalkan ampas atau bungkil yang masih mengandung 7 – 10 %-b minyak/lemak.
Hal ini bergantung pada besar gaya mekanik maksimum pemerahan yang diberikan pada sumber minyak, tekanan yang dapat digunakan sekitar 140,6 kg/cm.
Berdasar sebab ini, pengempaan hanya layak/ekonomis diterapkan pada biji yang mulanya berkadar minyak/lemak > 30 %-b kering.
Peralatan pengempa/pemerah dapat dirancang dan dibuat secara sederhana serta relatif mudah dioperasikan dan dirawat oleh pekerja-pekerja yang umum berada di perdesaan atau wilayah terpencil di negara-negara berkembang. Rancangan dan konstruksi peralatan-peralatan pengempa berkapasitas kecil atau menengah telah banyak tersedia di dalam negeri, baik yang bersistem ulir dan hidrolik maupun yang bersistem expression/expelling.
Screw Press |
Screw Press |
2. Ekstraksi dengan pelarut.
Di lain jenis, proses ekstraksi dengan pelarut mampu mengambil minyak sehingga ampas/ bungkilnya hanya mengandung tak lebih dari 0,1 %-b kering (efektifitas pengambilan minyak; 99 %-b). Dengan demikian, ekstraksi dengan pelarut bisa diterapkan secara efektif untuk mengambil minyak dari segala biji sumber, termasuk biji yang berkadar-mula minyak/lemak; 30 %-b kering dan bahkan ampas/bungkil sisa pengempaan mekanik. Cairan pelarut yang paling populer digunakan dalam praktek komersial adalah heksana teknis atau eter minyak bumi (petroleum ether) berentang didih 60 – 70 derajat C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar