Solusi tanpa masalah

Bahan bakar dan listrik merupakan kebutuhan pokok bagi kenyamanan manusia yg sangat didambakan. Kebutuhan energi yang kini didominasi bahan bakar fosil terus meningkat seiring dg pemenuhannya yg semakin sulit. Pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pola konsumsi adalah faktor penyebab peningkatan kebutuhan energi tsb. Konsekuensi logis, maka terjadilah peralihan paradigma ekonomi berdasarkan energi fosil menjadi paradigma ekonomi berdasarkan energi berkelanjutan. Pemberi solusi energi tanpa masalah lingkungan.

Hydroxy Gas dari Elektrolisa untuk Fuel saver pada Motor bakar sistem Dual fuel

ibrahimst@live.com

Hydroxy Electrolyser adalah alat/ generator pengkonversi air (H2O) sehingga menjadi gas (70% Hidrogen dan 30% oksigen). 
Prinsif kerja alat ini adalah sesuai Hukum Faraday I, Tentang Elektrolisis untuk menghasilkan gas yang merupakan hasil pemisahan molekul-molekul air menjadi susunan yang berbeda, yaitu; dua molekul “H” untuk hidrogen dan satu molekul “O” untuk oksigen yang disebut Hydroxy Gas.
Hydroxy gas yang dihasilkan ini dapat terbakar dengan baik.
Berdasarkan hasil yg sudah kami coba, alat yang didesain sedemikian rupa untuk sistem elektrolisa ini dapat memberikan hasil pengiritan bahan bakar pada motor bensin sebesar 40% dan pada motor diesel sebesar 30%. 
Energi listrik yang digunakan untuk elektrolisis diperoleh dari baterai 12 volt yg tersedia pada mesin.

Hydroxy Electrolyser "Ibra"
Fuel Saver pada Generator Listrik Sistem Hybrid


Hydroxy Electroyser pada Mobil
Sistem Dual Fuel/Bahan Bakar Ganda

  
Pemanfaatan Hydroxy gas (brown's gas/HHO/Rhode's Gas) sebagai suplemen/ additive untuk perbaikan pembakaran campuran bahan bakar+udara di dalam ruang bakar (seperti berpola bahan bakar ganda pada suatu motor bakar siklus diesel ataupun siklus Otto) sehingga effisiensi termal motor bakar tsb meningkat beberapa persen. 
Untuk memproduksi gas tersebut via proses elektrolisis dibutuhkan energi listrik; berdasarkan Hukum Faraday I (umumnya listrik DC).
Untuk proses produksi gas HHO sebesar 1800 liter gas (67% H dan 33% O) dari 1 liter air dibutuhkan daya listrik sebesar 3800-4000 watt (tergantung desain dan perancangan elektrolisis secara menyeluruh).
Sudah banyak yg coba menerapkannya dengan berbagai macam pola dan desain dan tidak semuanya berhasil dg baik jika diuji coba dalam waktu yang lama.
Effisiensi termal yg diperoleh tidak stabil dan pengaruh ketahanan motor bakar (konvensional) yang memakainya belum teruji dalam waktu yang lama. 
Tetapi meskipun demikian, ini merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan untuk memperkaya khazanah teknologi energi baru untuk bahan bakar alternatif yang bisa diaplikasikan untuk di dalam negeri. 
Memang tidak bisa instan, semua mesti melalui tahap penyempurnaan yang konsisten. Apalagi jenis gas ini tidak hanya untuk 1 aplikasi pada motor bakar saja. Aplikasi gas yang dihasilkan via elektrolisis air ini dapat di kembangkan lebih tinggi untuk pemanfaatan turbin dan fuelcell bahkan bisa untuk hidrogenasi minyak nabati sekalipun untuk meningkatkan kualitasnya menjadi jet fuel misalnya, dll.
Sehingga akhirnya kelak dapat memberikan sumbangan bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional seperti yang diamanatkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang diantaranya berisi prioritas untuk pengembangan energi baru secara umum termasuk didalamnya hidrogen.
Tambahan pula bahwa teknologi elektrolisis air berbasis Hukum Faraday I sudah lama berkembang dan sangat mudah dikuasai oleh anak-anak bangsa. Segala bentuk dukungan dan kritik yang membangun (tidak melecehkan) sangat diperlukan untuk pengembangan teknologi ini.
Beberapa pakar dan praktisi LN di bidang ini, seperti; Bob Boyce dan Stainly Mayer yang telah banyak "menelurkan" hasil percobaan yang telah dipublikasin bahkan menyatakan bahwa teknologi yang mereka kembangkan telah berhasil mencapai out put gas maksimal yaitu 2 kali lipat dari yang di teorikan Hukum Faraday I setiap 1 watt input energi listrik yang dibutuhkan (perlu pembuktian lebih lanjut dan teliti).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar